Pada pelajaran pkn saya tidak belajar karena guru pkn tdk masuk, mungkin dia sedang sakit
This is default featured slide 1 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 2 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 3 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 4 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 5 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
Kamis, Agustus 18, 2016
Bahasa Indonesia
PIDATO TENTANG LINGKUNGAN SEKOLAH
Assalamualaikum Wr.WbYth. Bapak/Ibu Guru yang saya hormati
Serta teman-teman semua yang saya cintai
Pertama-tama
marilah kita panjatkan puji dan syukur kita ke hadirat Allah SWT karena berkah
dan karuniaNYA sehingga kita semua dapat berkumpul bersama di tempat ini dalam
keadaan sehat wal’afiat.
Sebelum
saya memulai pidato ini, saya akan mengingatkan tentang slogan-slogan yang
menempel di hampir setiap koridor sekolah kita, diantaranya “bersih
pangkal sehat”, “kebersihan adalah sebagian dari iman”, “jagalah kebersihan”.
Tapi apakah slogan-slogan tersebut telah menggugah kita untuk mengamalkannya?
Seringkali kita melihat murid-murid yang membuang sampah sembarangan, baik itu
berupa kertas-kertas bekas maupun bungkus-bungkus bekas makanan jajanan mereka.
Tentu kita sebagai warga sekolah tidak mau melihat sampah tersebut berserakan dimana-mana. Sampah tadi juga dapat mencemari lingkungan sekolah kita, baik di dalam kelas maupun diluar kelas, selain itu kotornya lingkungan sekolah juga dapat menjadikan suasana belajar kita menjadi tidak nyaman.
Tentu kita sebagai warga sekolah tidak mau melihat sampah tersebut berserakan dimana-mana. Sampah tadi juga dapat mencemari lingkungan sekolah kita, baik di dalam kelas maupun diluar kelas, selain itu kotornya lingkungan sekolah juga dapat menjadikan suasana belajar kita menjadi tidak nyaman.
Demi
tercapainya lingkungan yang bersih dan nyaman di tempat kita belajar, perlu
sekali dilakukan tindakan yang bersifat mengajak kesadaran kepada setiap siswa
untuk menjaga kebersihan yang bersifat mengatasi masalah di atas. Agar tindakan
tersebut menjadi contoh kepada siswa-siswa yang masih belum sadar tentang
betapa pentingnya kebersihan di lingkungan sekolah. Dengan
tindakan-tindakan tersebut diharapkan para pendidik mampu menyadarkan
siswa untuk menjaga kebersihan di lingkungan sekolahnya.
Janganlah
slogan-slogan yang tadi saya contohkan tersebut tidak kita pedulikan seperti
hiasan belaka tanpa kita laksanakan, contohnya masih banyak siswa yang membuang
sampah sembarangan, merobek-robek kertas di kelas, kalau buang air kecil tidak
disiram dan menimbulkan bau yang tidak sedap, selain itu juga masih ada lagi
contoh-contoh lain yang mencerminkan siswa tidak menyadari betapa pentingnya
menjaga kebersihan lingkungan di sekolah mereka.
Kita
tidak maukan sekolah kita menjadi kotor,kumuh dan penuh dengan sampah.
Sampah-sampah tadi juga dapat mencemari lingkungan baik di dalam kelas maupun
di luar kelas, selain itu juga dapat menyebabkan suasana belajar kita tidak
nyaman akhirnya kita tidak konsentrasi dengan pelajaran yang diberikan guru.
Saya berharap dengan adanya tindakan-tindakan tersebut, diharapkan mampu menyadarkan para siswa untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolahnya. Kebersihan berpengaruh besar terhadap kesehatan maka dari itu kebersihan perlu dijaga oleh kita dan untuk kita juga.
Saya berharap dengan adanya tindakan-tindakan tersebut, diharapkan mampu menyadarkan para siswa untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolahnya. Kebersihan berpengaruh besar terhadap kesehatan maka dari itu kebersihan perlu dijaga oleh kita dan untuk kita juga.
Sebagai
penutup saya ingin mengajak semua teman-teman untuk saling bahu membahu menjaga
lingkungan sekolah yang kita cintai ini agar menjadi sebuah sarana belajar yang
kondusif dan nyaman dengan mengawalinya dari kebersihan.
Demikian pidato
dari saya, kurang lebihnya saya mohon maaf, Wabillahi topic walhidayah. Wassalamu’alaikum
Wr.Wb.
Agama
Assalamualaikum WR.WB
Pada pelajaran agama yang dibawakan oleh ibu arafah, hanya berdiskusi tentang etos kerja :
Definisi Etos Kerja
Menurut
Gregory (2003) sejarah membuktikan negara yang dewasa ini menjadi
negara maju, dan terus berpacu dengan teknologi/informasi tinggi pada
dasarnya dimulai dengan suatu etos kerja yang sangat kuat untuk
berhasil. Maka tidak dapat diabaikan etos kerja merupakan bagian yang
patut menjadi perhatian dalam keberhasilan suatu perusahaan, perusahaan
besar dan terkenal telah membuktikan bahwa etos kerja yang militan
menjadi salah satu dampak keberhasilan perusahaannya. Etos kerja
seseorang erat kaitannya dengan kepribadian, perilaku, dan karakternya.
Setiap orang memiliki internal being yang merumuskan siapa dia.
Selanjutnya internal being menetapkan respon, atau reaksi terhadap
tuntutan external. Respon internal being terhadap tuntutan external
dunia kerja menetapkan etos kerja seseorang (Siregar, 2000 : 25)
Etos berasal dari bahasa yunani ethos yakni karakter, cara hidup, kebiasaan seseorang, motivasi atau
tujuan moral seseorang serta pandangan dunia mereka, yakni gambaran,
cara bertindak ataupun gagasan yang paling komprehensif mengenai
tatanan. Dengan kata lain etos adalah aspek evaluatif sebagai sikap
mendasar terhadap diri dan dunia mereka yang direfleksikan dalam
kehidupannya (Khasanah, 2004:8).
Menurut Geertz (1982:3) Etos adalah
sikap yang mendasar terhadap diri dan dunia yang dipancarkan hidup.
Sikap disini digambarkan sebagai prinsip masing-masing individu yang
sudah menjadi keyakinannya dalam mengambil keputusan .
Menurut kamus Webster, etos didefinisikan sebagai keyakinan yang berfungsi sebagai panduan tingkah laku bagi seseorang, sekelompok, atau sebuah institusi (guiding beliefs of a person, group or institution).
Menurut Usman Pelly (1992:12), etos kerja adalah sikap yang muncul atas kehendak dan kesadaran sendiri yang didasari oleh sistem orientasi nilai budaya terhadap kerja. Dapat dilihat dari pernyataan di muka bahwa etos kerja mempunyai dasar dari nilai budaya, yang mana dari nilai budaya itulah yang membentuk etos kerja masing-masing pribadi.
Etos kerja dapat diartikan
sebagai konsep tentang kerja atau paradigma kerja yang diyakini oleh
seseorang atau sekelompok orang sebagai baik dan benar yang
diwujudnyatakan melalui perilaku kerja mereka secara khas (Sinamo,
2003,2).
Menurut Toto
Tasmara, (2002) Etos kerja adalah totalitas kepribadian dirinya serta
caranya mengekspresikan, memandang, meyakini dan memberikan makna ada
sesuatu, yang mendorong dirinya untuk bertindak dan meraih amal yang
optimal sehingga pola hubungan antara manusia dengan dirinya dan antara
manusia dengan makhluk lainnya dapat terjalin dengan baik. Etos kerja
berhubungan dengan beberapa hal penting seperti:
a.
Orientasi ke masa depan, yaitu segala sesuatu direncanakan dengan baik,
baik waktu, kondisi untuk ke depan agar lebih baik dari kemarin.
b. Menghargai waktu dengan adanya disiplin waktu merupakan hal yang sangat penting guna efesien dan efektivitas bekerja.
c.
Tanggung jawab, yaitu memberikan asumsi bahwa pekerjaan yang dilakukan
merupakan sesuatu yang harus dikerjakan dengan ketekunan dan
kesungguhan.
d. Hemat dan
sederhana, yaitu sesuatu yang berbeda dengan hidup boros, sehingga
bagaimana pengeluaran itu bermanfaat untuk kedepan.
e.
Persaingan sehat, yaitu dengan memacu diri agar pekerjaan yang
dilakukan tidak mudah patah semangat dan menambah kreativitas diri.
Secara
umum, etos kerja berfungsi sebagai alat penggerak tetap perbuatan dan
kegiatan individu sebagai seorang pengusaha atau manajer. Menurut A.
Tabrani Rusyan, (1989) fungsi etos kerja adalah:
(a) pendorang timbulnya perbuatan(b) penggairah dalam aktivitas
(c) penggerak, seperti; mesin bagi mobil, maka besar kecilnya motivasi yang akan menentukan cepat lambatnya suatu perbuatan.
Cara Menumbuhkan Etos Kerja :
1. Menumbuhkan sikap optimis :
- Mengembangkan semangat dalam diri
- Peliharalah sikap optimis yang telah dipunyai
- Motivasi diri untuk bekerja lebih maju
2. Jadilah diri anda sendiri :
- Lepaskan impian
- Raihlah cita-cita yang anda harapkan
3. Keberanian untuk memulai :
- Jangan buang waktu dengan bermimpi
- Jangan takut untuk gagal
- Merubah kegagalan menjadi sukses
4. Kerja dan waktu :
- Menghargai waktu (tidak akan pernah ada ulangan waktu)
- Jangan cepat merasa puas
5. Kosentrasikan diri pada pekerjaan :
- Latihan berkonsentrasi
- Perlunya beristirahat
6. Bekerja adalah sebuah panggilan Tuhan(Khasanah, 2004)
Aspek Kecerdasan yang Perlu Dibina dalam Diri, untuk Meningkatkan Etos Kerja :
1. Kesadaran : keadaan mengerti akan pekerjaanya.
2. Semangat : keinginan untuk bekerja.
3. Kemauan : apa yang diinginkan atau keinginan, kehendak dalam bekerja.
4. Komitmen : perjanjian untuk melaksanakan pekerjaan (janji dalam bekerja).
5. Inisiatif : usaha mula-mula, prakarsa dalam bekerja.
6. Produktif : banyak menghasilkan sesuatu bagi perusahaan.
7. Peningkatan : proses, cara atau perbuatan meningkatkan usaha, kegiatan dan sebagainya dalam bekerja.
8. Wawasan : konsepsi atau cara pandang tentang bekerja.